Mari Berhijab Tanpa Nanti ! (Part 2)

Yuk berhijab tanpa nanti dan tapi :)

Yuk berhijab tanpa nanti dan tapi 🙂

Dengan sengaja, beberapa waktu lalu aku buat quisioner yang ditujukan kepada beberapa saudara/sahabat/temen perempuanku yang sudah berhijab dalam sebuah pesan singkat. Ada beberapa pertanyaan yang ku tanyakan kepada mereka saat itu, diantaranya :

  1. Kapan sih pertama kali kalian memutuskan tuk berhijab?
  2. Alasannya apa?
  3. Ada gak sih perbedaan yang kalian rasain antara kalian yang dulu tanpa hijab dengan sekarang yang berhijab?
  4. Apa respon keluarga/sahabat/temen ketika kalian memutuskan berhijab?
  5. Apa pernah terpikir untuk lepas hijab dalam kondisi tertentu?

Jujur, pertanyaan-pertanyaan tadi itu buah dari rasa kepo alias pengen tau bangetnya aku selama ini. Seperti apa sih jawaban mereka dan gimana sih proses hijrahnya mereka *huuuu emang dasar kepoer hehehe #kalem*. Taraaaa ternyata semua jawaban mereka sangat menarik saudara saudari ! *bagi aku lho ya.. hehehe*. Mau tau gimana jawaban wanita-wanita cantik itu? Cekidooot!!!!

Fikriatul Abadiah, 22 tahun, Karyawan PT Kiyokuni Indonesia.

Aku udah berhijab dari SMA (2006), tapi gak terlalu menutupi banget sih karena masih belajar hehehe.. Pake jilbab itu awalnya karena seseorang, tapi pas udah pake ternyata lebih nyaman berhijab dibanding gak pake. Alhamdulillaah keluarga dan temen sih support aja. Menurutku, zaman sekarang sih kayaknya udah gak perlu ragu lagi buat berhijab karena sekarang udah banyak pakaian hijab yang syar’i tapi tetep modis.

Harum Irawati, 22 tahun, Mahasiswi Univ. Krisnadwipayana.

Aku agak lupa kapan aku bener-bener pake jilbab, yang pasti dari kecil sebenernya udah pake jilbab tapi kadang suka dilepas. Nah, alhamdulillaah pas aku kuliah semester 3, tepatnya setelah Idul Fitri udah gak pernah lepas jilbab lagi. Alasan aku pake jilbab yang pertama adalah aku tau kalo berhijab adalah kewajiban bagi seorang muslimah, selain itu aku juga merasa lebih nyaman dan aman. Dengan berjilbab, pribadi ini sedikit demi sedikit ikutan berjilbab atau ikutan membaik. Misalkan aku mau melakukan atau berbicara sesuatu, gak tau kenapa rasanya secara otomatis langsung terkontrol. Alhamdulillaah sampai saat ini gak pernah terpikir untuk lepas jilbab, bahkan aku mau memperbaiki kekurangan aku dalam berjilbab. Buat temen-temen semua, jangan pernah tanemin di diri kalian kalo mesti jilbabin hatinya dulu baru secara fisik keseluruhan. Perlu kalian tau, sebenernya jilbab itu menjaga kita dari fitnah dan yang menuntun kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Hildawati, Credit Admin Bank BTPN Cab. Pekayon.

Inget banget dulu itu pake jilbab pertama kali pas tahun 2003, sebelumnya pernah ada yang nyuruh aku untuk pake jilbab tapi sayangnya belum merasa percaya diri. Seiring dengan berjalannya waktu tiba-tiba pengen make dan langsung make deh, alhamdulillaah setelah make jilbab merasa lebih tenang, aman dan terjaga. Bagi yang belum berhijab mendingan kalian coba aja, tertutup terlihat lebih baik dan anggun daripada terbuka.

Jehan Sarahdini, 21 tahun, Mahasiswi Univ. Indraprasta PGRI.

Aku inget banget pertama kali pake jilbab itu tepat pada tanggal 1 Maret 2011, alasannya bermula dari rasa iri ketika melihat orang lain yang berjilbab. Mereka terlihat lebih rapi dan cantik bangeet. Aku mikir kalo mereka aja berani tampil cantik dengan jilbab kenapa aku gak bisa. Perbedaan yang kurasa ketika sudah berhijab diantaranya aku merasa lebih dewasa dalam bersikap dan cowok-cowok juga jadi lebih ngehargain kita lho. Keluargaku sih sempet sedikit kontra tapi aku jalanin aja dan akhirnya mereka mengerti, ditahun pertama berhijab aku sempet lepas-pasang jilbab tapi alhamdulillaah sekarang udah sadar betapa besar makna diperintahkannya wanita menghijabkan diri. Kalo menurutku, berhijab merupakan suatu kewajiban. Kalo kalian masih merasa ragu, paksakan saja untuk memakainya toh hasilnya juga pasti akan baik untuk diri kita sendiri.

Khoriah, 22 tahun, Mahasiswi Univ. Indraprasta PGRI.

24 November 2008 merupakan hari pertamanya aku pake jilbab, itu karena support dari guru-guru sekolah SMK ku dulu. Mereka bilang menutup aurat merupakan perintah Allaah SWT untuk melindungi hamba-hambaNya trus mereka juga bilang kalo aku lebih cantik berjilbab, so aku jadi tambah semangat deh tuk berjilbab hehehe. Alhamdulillaah setelah aku berjilbab orang-orang menjadi lebih sopan sikapnya sama aku terutama yang cowok-cowok. Dulu sempet juga sih kepikiran tuk buka jilbab, jadi pas itu itu aku ngelamar kerja trus perusahaan itu tidak memperbolehkan aku mengenakan jilbab. Aku sempet bimbang saat itu, tapi alhamdulillaah banyak temen yang mengingatkan dan mensupport aku untuk mengabaikan peluang kerja itu. Lagian kan bumi Allaah luas, insyaAllaah ada kesempatan lain yang lebih baik untukku. Saranku buat kalian yang belum berjilbab, dicoba aja ya. Mungkin awalnya risih atau gerah, tapi lama kelamaan bakal terbiasa kok.

Suci Rachmawati, 23 tahun, Penulis (Anggota Forum Lingkar Pena Bekasi) + Ibu Muda.

Aku udah terbiasa memakai jilbab sejak TK (1995), jadi ya agak risih aja kalo gak pake jilbab. Gak nyaman aja rasanya. Makanya pas SD sampai SMK pun tetep berjilbab. Alhamdulillaah gak pernah terpikir tuh untuk lepas jilbab, malah pengen lebih baik lagi dalam berjilbab. Pengen pake jilbab yang panjang, lebar dan gak transparan. Buat yang masih ragu berhijab, so simple, seorang perempuan yang keluar rumah dan tidak menutup aurat maka dosa perempuan itu menjadi tanggungan ayahnya dan apabila ia sudah menikah, maka yang menanggung dosa itu adalah suaminya. Apa mau ayah atau suami kamu ikutan masuk neraka atas dosa yang tak pernah diperbuatnya?. Alasan lain, dengan berjilbab menjadikan kita menjadi lebih terjaga. Perempuan berhijab itu diibaratkan seperti barang mewah yang terjaga dan berharga dalam etalase kaca. Tidak bisa sembarang orang yang dapat ‘menjamah’ atau ‘menikmati’ keindahannya. Subhanallaah, itulah luar biasanya Islam. Sangat memuliakan wanita.

Yuliana Rachmawati, 22 tahun, Alumni Univ. Al-Azhar Indonesia.

Pertama kali pake jilbab itu ketika aku masuk SMA(2006), selesai MOS langsung deh pake jilbab. Alesannya sih karena pengen aja, gak tau kenapa pokoknya pengen pake jilbab. Hehe. Perbedaan yang ku alami setelah pakai jilbab, banyak orang yang menilai aku lebih baik dan lebih dihormati karena sebelumnya belum pernah ada yang menilai aku begitu. Alhamdulillaah respon keluarga dan orang terdekat positif. Waktu masih awal-awal pake jilbab sih pernah merasa mau lepas jilbab untuk sekali itu aja karena gak punya baju yang pas buat dipadanin sama kerudung. Tapi alhamdulillaah sekarang dah gak kayak gitu lagi. Menurutu pake kerudung itu tetep bikin kamu cantik kok, tambah cantik malah trus dapet pahala lagi. So kenapa harus ragu?.

Selain sharing hijrah sahabat-sahabat cantik diatas, ada juga nih yang ngasih saran buat kalian yang masih ragu buat berhijab.

Weni Nurhilmanda, 22 tahun, Alumni Univ. Gunadarma.

“Sahabatku, berhijablah saat ini juga. Jangan tunggu nanti, apa mau kaffan yang menjadi hijab kita tuk yang pertama dan terakhir kalinya?.” *kalimatnya Ust. Felix nih..hehehe*

Wisni H. Tyas, 23 tahun, Accounting Staff PT Internex Indonesia.

Kalo kalian mau make jilbab dan nunggu siap, yakin deh gak bakal pernah siap. So harus dipaksain karena itu kewajiban, setelah make jilbab insyaAllaah akan secara otomatis sikap dan perilaku kita akan berubah menjadi lebih baik”

Tuhkan dearest, menutup aurat atau berhijab merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslimah. Bukan hanya itu, hijab merupakan identitas/pengenal diri bahwa kita merupakan seorang muslim. Contohnya, dimanapun kalian berada kalau bertemu dengan orang yang tidak berjilbab pasti kalian belum tau agama atau identitas diri orang itu kan? Muslim atau tidaknya. Itulah makna bahwa hijab merupakan alat pengenal diri kita.

Aku aja pake jilbab, masa kakak enggak ?

Aku aja pake jilbab, masa kakak enggak ?

Perlu kalian ketahui, berhijab bukanlah suatu kekangan atau bentuk keterbelakangan selera Islam terhadap fashion dan wanita, justru berhijab merupakan benteng bagi kita sebagai muslimah untuk melindungi diri. Coba kalian perhatikan ketika ada perempuan berjilbab dengan yang tidak melewati sekelompok laki-laki. Rata-rata sekelompok laki-laki itu akan menggodai perempuan itu tapi dengan bahasa yang berbeda, yang berjilbab rata-rata digodai dengan sapa salam seperti “assalamu’alaikum bu haji” nah kalo yang gak berjilbab palingan di “cuit cuit”in doang *dikira burung kali ye*. Lebih baik mana? Dikasih salam yang artinya doa untuk keselamatan diri kita atau di’cuit-cuit’in?. Intinya, perempuan yang berhijab akan lebih dihargai, dihormati dan terlindungi secara otomatis karena bentengnya itu (baca: hijab).

Mulai sekarang, STOP membanggakan kalimat “menghijabkan hati dulu”, apa iya yang nanti masuk ke surga hatinya doang dan tubuhnya nggak? Gak kan? *isi tausyiah Ust. Felix Siauw*. Makanya paksain aja untuk berhijab, jangan tunggu ‘nanti’ dan pake ‘tapi’ lagi. Just do it ! 🙂

About adeliakhachan

Salam kenal :) Tulis menulis adalah dunia baru bagi saya. Saat ini saya mulai tertarik untuk mencoba menulis karena teringat akan sebuah quote yang isinya begini "Bacalah maka kau akan mengenal dunia, menulislah maka kau akan dikenal dunia".. Hehehe emang dasar narsis..
This entry was posted in Sharing and tagged , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment